Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
La ilaha illa Allah
Idul Fitri adalah hari
raya untuk umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 syawal. Dalam penentuan 1
syawal tersebut masih sering terjadi perbedaan disetiap daerah, karena 1 syawal
berdasarkan pada penanggalan Hijriyah yang menggunakan peredaran bulan untuk
menentukannya. Pada tanggal 1 syawal merupakan berakhirnya puasa di bulan
ramadhan. Saat menjelang berakhirnya bulan ramahan, Rasulullah saw dan para
sahabat semakin memperbanyak ibadah. Bahkan Rasulullah saw dan para sahabat
merasa sedih pada saat bulan ramadhan akan berakhir. Karena bulan ramadhan itu
bulan suci, bulan mulia, dimana hanya berlangsung 1 bulan saja diantara 12
bulan di tiap tahunnya. Namun Rasulullah saw menyerukan kepada para sahabat
untuk bergembira pada tanggal 1 syawal, karena hari raya ini merupakan rahmat
yang diberikan kepada umat Muhammad saw.
Pada saat hari raya
idul fitri, biasanya kita mendapatkan ucapan dari teman kita baik berupa sms,
membaca di kartu lebaran dan lain sebagainya, yaitu : “Taqabbalallahu minna wa minkum” dan ada juga yang
mengatakkan “Minal aidin wal faizin.” Namun para sahabat Nabi saw pada saat
saling bertemu di hari raya idul fitri mereka saling mengucapkan “Taqabbalallahu
minna wa minkum”, yang artinya : “Semoga Allah menerima amal kami dan
amal kalian.” Al-Hafiz Ibnu Hajar mengatakan, “Dari Jubair bin Nufair;
beliau mengatakan, ‘Dahulu, apabila para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam saling bertemu pada hari raya, mereka saling mengucapkan, “Taqabbalallahu
minna wa minkum.” (Sanadnya hasan; Fathul Bari, 2:446)
Sedangkan yang “Minal aidin wal faizin,” Ucapan ini tidak diriwayatkan
dari para sahabat maupun ulama setelahnya. Ini hanyalah ucapan
penyair di masa periode Al-Andalusi, yang bernama “Shafiyuddin Al-Huli”, ketika
dia membawakan syair yang konteksnya mengkisahkan dendang wanita di hari raya.
(Dawawin Asy-Syi’ri Al-’Arabi ‘ala Marri Al-Ushur, 19:182).
Syekh Asy-Syabibi mengatakan, “Bahkan, wajib
mengucapkan ucapan selamat ketika hari raya, jika tidak mengucapkan kalimat ini
menyebabkan permusuhan dan terputusnya hubungan sesama ….” (Al-Fawakih
Ad-Dawani, 3:244).
0 komentar:
Posting Komentar